Minggu, 12 Agustus 2012

Unnamed

 Tidak banyak yang terjadi hari ini, tapi banyak sekali yang mencoba mengusik kedamaian ramadhan kali ini, tidak tau harus marah pada siapa, tidak tau harus menghardik siapa dan juga tidak tau harus kutamparkan tangan kanan ini saat seperti ini.

Akhir-akhir ini banyak sekali pertanyaan, mulai dari orang ketiga sampai keyakinan,  sampai aku berpikir bahawa kamulah yang tidak yakin akan semua ini, klauasa itu muncul dari bibir indahmu mungkin untuk sedikit melukis benang runcing yang dapat meretakan usia hubungan kita yang sejak pertengahan maret lalu resmi menjadi kita.

 Pernahkah kau ingat pepatah remaja waktu dulu?
bahwa sesuatu itu akan terasa berharga jika kita selalu ingat dan tidak akan pernah lupa, walau sekecil apapun, mungkin kamu bingung maksud dengan ini, dan karena aku sendiri tidak akan pernah mejelaskan alur semua ini. yang jelas kini aku sedikit kecewa dan bangga dengan dirimu. kedua momok itu memang saling beriringan.

Apakah engaku tau?
apakah engkau tau bahwa aku ingin sekali menjadi orang yang pertama kali mendengar apapun kabar itu.
Apakah engkau tau?
Bagaimana kecewanya saat dan masa menunggu sesuatu dan hal itu kamu lupa begitu saja.
Apakah engkau tau?
Betapa kesalnya aku ketika aku mendapatkan berita tentangmu dari sebuah status dan karibmu?

Apa engaku pernah berfikir?
Jika aku pergi meninggalkanmu tanpa alasan, kau akan merasa kehilangan?
Apa egkau pernah berfikir?
Bahwa banyak sekali pertanyaan yang antri dikepala dan sulit dirapihkan?
Apa engkau pernah berfikir?
Jika kamu pergi meninggalkan hubungan ini betapa ramuknya harapanku?

Aku ingin kamu menghapus semua masa dan masalalu yang dulu pernah terekam dalam recorder otakmu, dan kau isikan dengan masa kita, seperti aku yang berusaha keras mem-format semua lawan jenis yang pernah hadir dalam kehidupanku, ayolah coba berusaha sedikit saja untuk menghadirkan diriku ada disampingmu agar terasa nyaman dan merasa lebih yakin akan adanya diriku dalam alur klise hidupmu kali ini, entah sampai kapan dan dimana, entah sampai kita bertemu atau tidak, yang jelas aku ingin hanya aku yang ada pada dirimu, hanya itu. titik



Aku akan cerita sedikit sesuatu, mohon baca dan sedikit pahami.
"Dulu waktu aku masih Es-Em-A tidak pernah kenal dengan yang namanya perempuan, mungkin cinta sudah ada, hanya konteksnya berbeda, singkat cerita waktu aku menuliskan BAB baru dalam kelas II IPA, aku dikenalkan pada seseorang yang berinisial "MP", ia begitu cantik, anggun dan imut,,,"

Next...
"Gaun abu-abu serta pramuka dengan sedikit rok melebar adalah ciri khas wanita itu yang sekarang ntah damana dan dengan siapa. Hidungnya lucu, memerah ketika panas dan berhadapan langsung denganku. Awal kelas II itulah nama seorang Iwan Kurniawan mulai diangkat sebagai Ketua umum sebuah organisasi, mulai dari kabinet dan proker tersusun rapih, dan mulai dari inilah aku mulai kenal dengan dia.
                    Tradisi organisasi ini sangat keras dan tidak ada kata akrab dengan junior, bahkan pada masa kepemimpinan itu banyak sekali pro dan kontra antar angkatan. ujung cerita dan kisah, dari seorang siswi datang menghampiri dan menyampaikan sebuah amanat bahwa ada salam dari seserong...... 
                        Yah, inilah saat itu, hanya dengan sebuah amanat itu semua menjadi aneh, bukan karena aku ada perasaan suka dan sebagainya, tapi karena rasa gengsi. karena memang aku sendiri tidak lebih memikirkan dengan wanita imut itu".

Masa putih abu-abu kini usai, dan kini masanya aku merantau ke negeri orang, bukan untuk menuntut ilmu atau juga bukan karena deportase karena masalah, hanya tuntutan ekonomi. setahun berselang aku berada dinegeri orang untuk sedikit mengumpulkan receh dan segudang harta untuk bisa ikut menyusul yang lain meneruskan progran S1. pertangahan juli aku mulai memberanikan diri pergi tanpa pamit orang tua, dua setengah jam dikapal dan 1jam dijalan tol, dan kini aku berada di negeri orang-orang yang katanya banyak sekali ilmu kanuragan dan semacamnya, tapi entahlah it bukan niatku.

                     Tidak ada saudara dan kerabat, 3 hari merapat dimushala dengan kaos putih polos yang tidak ada jarak dengan kulit hitamku sampai tidak ada ganti. kini ku menemukan sebuah kampus kecil, indah dan penuh harapan. banyak sekali yang terjadi, mulai dari keganjilan dan kejanggalan sampai hal ketertawaan. satu tahun kini semua terlewati dengan sempurna, walau bertahan hidup dengan mengandalkan jari di keyboard komputer warnet, tapi semuanya akan menjadi berkah kelak dikehidupanku nanti, amin.

kini aku mnginjak semester ganjil, tepatnya semester 5. Kini aku dihadapkan pada sebuah keputusan yang kesemuanya lampu merah. Singkat cerita, kini aku harus mendapatkan nangkanya bukan hanya getahnya. dan mulai dari sinilah aku dan Erni Widian terjalin hubungan KITA, minggu bertemu bulan dan bulanpun sampai bertemu tahun, semua dijalani dengan santai dan tidak ada masalah hati ketiga kecuali pihak keluarga, inilah yang sampai sekarang masih menjadi pertanyaan besar dan tidak akan pernah menemui ujung. dan sampai akhirnya harus kandas ditengah jalan. dan inilah akhir dari Hubungan yang tidak diniati dengan baik dari awal, hanya sekedar ingin mencicipi nangkanya karena terlanjur terkena getahnya.

Akhir cerita dengan "MP", Kini aku dihadapkan dengan seseorang khas keturunan Arab (begitu banyak orang menafsirkan) tepatnya diujung sebuah pulauku sendiri, ujung sumatera yakni tanah rencong, aku hanya menganggap ini adalah anugrah dari tuhan , Yaaa.... kamu adalah anugrah terindah dari tuhan yang pernah IA berikan. berawal dari facebook semuanya berubah, dari dilema menjadi harapan baru dan jiwa baru, nyawa baru dan kebahagian dalam lembaran baru. semua terasa berwarna dan penuh suka cita. kita tidak pernah bertemu sebelumnya dan tidak pernah bertatap muka. dan inilah yang penuh warna, kepercayaan dan keyakinan aku bangun sedemikian rupa dalam hal ini, sampai sekarangpun bangunan itu masih tetap berdiri kokoh.

Aku tidak ingin, hanya dengan sebuah pertanyaan BODOH yang keluar dari mulutmu yang ragu "Apakah ayank yakin akan terus bersama mimiie?", sebuah pertanyaan tanpa jawaban yang harus, anak ayampun tahu bahwa semua orang mempunyai keyakinan dan keinginan dengan semua itu, dan untuk kedepanya tidak ada yang tau kecuali Tuhan.
dan kini pertanyaan itu menjadi alasan pikiranku bahwa kamu sendiri tidak yakin dengan cintamu sendiri. :(

Aku berharap semua akan berjalan baik dan sesuai harapanku yang ingin segera kekotamu, ingin segera melihat putrhi manja itu, ingin segera melihat bibir yang menerbitkan "Aleh Peuhom", ingin segera memandang orang yang mengarang komunikasi berbisik via selular.


Apa kamu tau?
Aku rindu sekali kamu ucapkan "Aleh Peuhom"
Aku rindu sekali ketawa manjamu
Aku rindu sekali renge'an manjamu
Aku rindu sekali cerita-ceritamu
Aku rindu sekali kita tertidur tanpa tau kapan telfon putus
Aku rindu sekali ejekan-ejekan itu
Aku rindu sekali suara on-air mu
Aku rindu sekali kamu cuap-cuap tak jelas di-HP
Aku sangat rindu sekali dengan semua itu
Yaaaa, aku sangat rindu sekali 






Sempu Kelapa Endep, Depan dapur dan kamar mandi
Saat tidak ada kabar darimu.....
13 Agustus 2012

Artikel Terkait

0   komentar

Posting Komentar

Cancel Reply